Seiring dengan perkembangan pesat teknologi kecerdasan buatan (AI), berbagai industri mulai merasakan dampaknya, termasuk dunia desain dan arsitektur. Salah satu inovasi yang cukup menarik adalah kemunculan Generative AI Text-to-Image (GenAI-TTI), yang memungkinkan mesin untuk menghasilkan gambar berdasarkan instruksi teks. Teknologi ini, meskipun masih dalam tahap pengembangan, menawarkan potensi besar dalam mempercepat proses kreatif dan membuka ruang bagi pendekatan desain yang lebih fleksibel dan inovatif.
Demikian isi sidang akhir Dini Pebriani, mahasiswa Magister Desain, FSRD, Institut Teknologi Bandung pada 2024. Penelitiannya Dini berjudul “Analisis Protokol Desainer/Arsitek yang Bekerja dengan Generative Artificial Intelligence Text-to-Image (Gen AI-TTI): Co-Visualize, Co-Wander, Co-Synthesize" dengan dosen pembimbing Deny Willy Djunaidy Ph.D.
Generative AI Text-to-Image, seperti MidJourney, DALL-E, dan Stable Diffusion, memiliki kemampuan untuk menghasilkan gambar visual dengan cepat berdasarkan prompt teks yang diberikan oleh penggunanya. Teknologi ini tidak hanya menawarkan efisiensi, tetapi juga merangsang eksplorasi ide-ide kreatif yang mungkin tidak terbayangkan sebelumnya. Namun, meskipun teknologi ini sangat membantu, ada tantangan besar dalam hal kreativitas dan kontrol yang diinginkan oleh pengguna. Teknologi AI ini masih terbatas dalam menghasilkan gambar yang sepenuhnya sesuai dengan gambaran mental manusia dan kurang mampu mengadopsi pemikiran kreatif yang bersifat radikal.
Dalam konteks desain dan arsitektur, peran manusia, khususnya desainer dan arsitek, tetap sangat penting. Keterampilan dalam "Concept Synthesizing" atau kemampuan untuk mensintesis konsep-konsep desain yang kompleks merupakan hal yang sulit diimitasi oleh AI. Para desainer dan arsitek menggunakan pemikiran abstrak dan tinggi untuk menyusun solusi desain yang tidak hanya fungsional tetapi juga estetis dan inovatif. Meskipun GenAI-TTI dapat membantu memvisualisasikan ide-ide dasar, kemampuan untuk menggabungkan berbagai elemen secara kreatif dan menghasilkan karya yang orisinal tetap menjadi keunggulan manusia.
Apa kunci kreativitas?