Pencarian

Paus Leo XIV, Antara Matematika dan Spiritualitas

Dengan latar belakang matematika yang unik, Paus Leo XIV diharapkan membawa perspektif logis dan moral dalam menghadapi tantangan teknologi dan spiritualitas di era digital.

Prompter Jejak AI
Sabtu, 10 Mei 2025
Oleh: DYA
JejakAI

Vatikan menyambut era baru dengan terpilihnya Paus Leo XIV, nama kepausan dari Robert Francis Prevost, sebagai pemimpin baru Gereja Katolik. Ia menggantikan Paus Fransiskus yang mengundurkan diri karena alasan kesehatan dan usia lanjut.

Momen bersejarah ini tak hanya menandai transisi kepemimpinan, tetapi juga menyulut harapan baru—khususnya dalam menghadapi tantangan zaman modern, termasuk isu-isu yang berkaitan dengan teknologi dan etika digital.

Paus Leo XIV merupakan Paus pertama yang berasal dari Amerika Serikat, tepatnya dari Chicago. Ia dikenal luas di kalangan biarawan sebagai misionaris yang rendah hati, intelektual yang serius, dan administrator yang efisien.

Namun yang paling menarik perhatian adalah latar belakang akademiknya: seorang lulusan matematika dari Universitas Villanova, meraih gelar Bachelor of Science pada tahun 1977.

Latar belakang ini memunculkan ekspektasi publik bahwa Paus Leo XIV akan memiliki kepekaan terhadap isu-isu saintifik dan teknologi yang kian mendominasi peradaban global. Dunia saat ini tak hanya dihadapkan pada persoalan keadilan sosial dan lingkungan, tetapi juga pada pertanyaan mendalam seputar kecerdasan buatan, algoritma yang membentuk opini publik, hingga tantangan etis dalam bioteknologi.

 

Bagaimana pandangan Paus terhadap teknologi?

Halaman 1 2 3
JejakAI
Exploring AI for Humanity
JejakAI adalah situs web yang membahas berita, tren, dan perkembangan terbaru seputar kecerdasan buatan, menghadirkan analisis mendalam serta informasi terkini tentang inovasi di dunia AI.
Copyright © 2025 JejakAI. All Rights Reserved. | dashboard