Pencarian
Generative AI

Artikel 3 — Belajar Python dari Nol dengan Bantuan GPT-5: Cara Paling Mudah untuk Mahasiswa Pemula Big Data

Python Itu Sulit? Hanya Kalau Belajar Sendiri. Dengan GPT-5, Python Menjadi Bahasa yang Ramah Mahasiswa. Salah satu ketakutan terbesar mahasiswa non-programmer ketika mendengar kata “Python” adalah: “Saya tidak bisa coding, bagaimana nanti kalau salah?” “Saya lulusan manajemen, bukan IT.” “Saya cuma bisa Excel.”

Prompter JejakAI
Selasa, 2 Desember 2025
Oleh: Dimasti Dano
JejakAI
Leonardo AI

Justru karena itu kita memakai GPT-5.

  • GPT-5 mengubah cara belajar Python dari:
  • a.  Menghafal sintaks
  • b. Trial and error tanpa arahan
  • c. Ketakutan salah tulis huruf
  • d. Bingung ketika ada error

  • Menjadi:
  • a. Menyebutkan tujuan bisnis → GPT-5 menuliskan kodenya
  • b. Meminta penjelasan baris per baris → GPT-5 mengajarkan logikanya
  • c. Menyajikan error → GPT-5 memperbaiki dan menjelaskan penyebabnya
  • d. Fokus pada hasil analisis, bukan rumitnya coding

    • Di artikel ini, kita akan benar-benar mulai belajar Python dari nol, untuk mahasiswa yang:
  • a. Tidak punya latar pemrograman,
  • b. Baru pertama kali membuka Google Colab,
  • c. Hanya menguasai Excel,
  • d. Tapi ingin bisa mengolah big data.
  • Dan semuanya dilakukan dengan bantuan GPT-5 sebagai tutor pribadi.

Bagian 1 — Konsep Dasar Python untuk Pemula

Mari kita mulai dari hal paling fundamental.

1. Variabel (Tempat Menyimpan Nilai)

Di Excel, variabel = sel (cell).

Di Python, variabel = “kotak” untuk menyimpan data.

Contoh:

x = 10

nama = "FreshMart"

  • Penjelasan GPT-5 untuk mahasiswa:
  • a. x menyimpan angka 10
  • b. nama menyimpan teks "FreshMart"

  • Tidak perlu paham tipe data rumit — cukup tahu variabel adalah “tempat menyimpan sesuatu”.

2. Operator (Penjumlahan, Pengurangan, dll)

Python bisa melakukan perhitungan layaknya kalkulator:

a = 5

b = 3

hasil = a + b

print(hasil)

Output:

8

Jika mahasiswa bingung, cukup tanya GPT-5:

“Jelaskan baris per baris.”

GPT-5 akan menjelaskan dengan analogi sederhana.

3. Fungsi (Mirip Rumus Excel)

  • Excel punya:
  • a. =SUM()
  • b. =AVERAGE()
  • c. =VLOOKUP()

  • Python juga punya fungsi:

def halo():

    print("Halo mahasiswa MBA!")

Ketika dipanggil:

halo()

Output:

Halo mahasiswa MBA!

Fungsi = “blok kode yang bisa dipanggil kapan saja”.

Bagian 2 — Memahami Pandas: Excel Versi Python

Setelah paham dasar, mari masuk ke inti pembelajaran big data: pandas.

  • Pandas adalah library Python untuk:
  • a. Membuka file CSV
  • b. Cleaning data
  • c. Filter
  • d. Pivot
  • e. Perhitungan statistik
  • f.    Groupby
  • g. Konversi tanggal
  • h. Visualisasi sederhana

  • Lebih tepatnya:

Pandas = Microsoft Excel + PowerQuery + PowerPivot dalam bentuk Python.

Contoh Pertama: Membaca Data

import pandas as pd

df = pd.read_csv("scm_bigdata_10000.csv")

df.head()

  • Penjelasan:
  • a. import pandas as pd → membuka modul pandas
  • b. pd.read_csv() → membuka file
  • c. df → dataframe (setara dengan sheet Excel)
  • d. head() → tampilkan 5 baris pertama

  • Contoh Kedua: Cleaning Data

Cleaning adalah langkah paling penting dalam big data.

Contoh:

df["SKU"] = df["SKU"].str.strip().str.upper()

  • Maknanya:
  • a. hapus spasi di kiri/kanan
  • b. ubah SKU menjadi kapital semua

  • Tujuan: mencegah SKU duplikasi palsu.

GPT-5 bisa menjelaskan hal ini dengan bahasa manusia.

Contoh Ketiga: Filter Seperti Excel

Excel:

filter region = “BALI”

Python:

df_bali = df[df["region"] == "BALI"]

Hanya satu baris — selesai.

Contoh Keempat: Groupby (Pivot Table)

Excel:

Pivot Table → SUM Qty per region.

Python:

df.groupby("region")["qty"].sum()

Sangat sederhana.

GPT-5 akan mengajarkan pola-pola ini secara bertahap.

Bagian 3 — Belajar Visualisasi dengan Matplotlib

Visualisasi sangat penting bagi mahasiswa MBA dan SCM.

Contoh grafik bar:

import matplotlib.pyplot as plt

df.groupby("region")["qty"].sum().plot(kind="bar", figsize=(7,5))

plt.title("Demand per Region")

plt.show()

Kenapa penting?

  • Karena visualisasi:
  • a. Lebih mudah dipahami
  • b. Lebih mudah dipresentasikan
  • c. Menghasilkan insight lebih cepat

  • GPT-5 bisa membuatkan variasi grafik apa pun.

Bagian 4 — Bagaimana GPT-5 Membantu Anda Belajar Python?

Berikut contoh nyata dari kelas:

1. Mahasiswa menyebutkan tujuan bisnis

Contoh:

“Saya ingin menghitung demand per bulan dan membuat grafik.”

GPT-5 membuat kode lengkap.

2. Mahasiswa meminta penjelasan baris per baris

“Jelaskan seperti saya baru belajar Python.”

GPT-5 menjelaskan tanpa istilah teknis.

3. Mahasiswa menjalankan kode di Google Colab

Jika ada error:

“GPT-5, ini error saya. Jelaskan dan perbaiki.”

GPT-5

  • a. membaca pesan error
  • b. memberikan penjelasan
  • c. menulis ulang kode versi benar

  • 4. GPT-5 menginterpretasi hasil analisis

Contoh:

“Apa arti grafik demand per region ini?”

GPT-5 menjawab:

“Region Bali paling tinggi, artinya perlu peningkatan alokasi stok dan safety stock lebih besar.”

Mahasiswa yang awalnya takut coding kini bisa memberikan analisis level manajerial.

Bagian 5 — Contoh Lengkap: Dari Tujuan → GPT-5 → Code → Colab → Insight

1. Tujuan Mahasiswa

“Saya ingin tahu total demand per region dan grafiknya.”

2. GPT-5 Menulis Script

import pandas as pd

import matplotlib.pyplot as plt

df = pd.read_csv("scm_bigdata_10000.csv")

df["SKU"] = df["SKU"].str.strip().str.upper()

demand_region = df.groupby("region")["qty"].sum()

demand_region.plot(kind="bar", figsize=(7,5))

plt.title("Demand per Region")

plt.show()

3. Mahasiswa Jalankan di Google Colab

Tidak perlu edit apapun — cukup copy.

4. GPT-5 Menginterpretasi Output

  • GPT-5 akan memberi insight:
  • a. Region mana paling tinggi
  • b. Efek pada alokasi persediaan
  • c. Strategi replenishment
  • d. Potensi risiko stockout

  • Inilah kekuatan nyata GPT-5 sebagai co-analyst dalam kelas.

  • Penutup: Anda Tidak Belajar Python—Anda Belajar Cara Berpikir Analitik
  • GPT-5 meruntuhkan dinding antara mahasiswa non-programmer dan dunia Big Data.

    • Dengan GPT-5, mahasiswa dapat:
    • a. Belajar Python perlahan
    • b. Melakukan analisis kompleks
    • c. Memahami hasil analisis
    • d. Membuat grafik
    • e. Membuat insight manajerial
    • f.     Mengambil keputusan berbasis data

    • Tanpa harus:
  • a. Menghafal sintaks
  • b. Belajar algoritma
  • c. Menjadi programmer

  • Python bukan tujuan, karena  analisis data adalah tujuannya. Dilain pihak, GPT-5 membantu mahasiswa mencapai tujuan itu dengan cara paling mudah.

Komentar
Silakan lakukan login terlebih dahulu untuk bisa mengisi komentar.
JejakAI
Exploring AI for Humanity
JejakAI adalah situs web yang membahas berita, tren, dan perkembangan terbaru seputar kecerdasan buatan, menghadirkan analisis mendalam serta informasi terkini tentang inovasi di dunia AI.
Copyright © 2025 JejakAI. All Rights Reserved. | dashboard